Sugeng Rawuh

Minggu, 13 Desember 2015

Cara Mudah Menghilangkan Bekas Jerawat




Berikut ini adalah cara mudah dan alami menghilangkan bekas jerawat.

1.      Menggunakan tomat
Tomat yang memiliki kandungan vitamin A dan C ternyata sangat penting untuk kesehatan kulit wajah. Cara yang bisa anda lakukan adalah ambil beberapa tomat kemudian potong tomat tersebut. Letakkan potongan-potongan tomat tersebut ke bagian-bagian wajah yang ada bekas jerawatnya. Diamkan selama 20 hingga 30 menit kemudian bilas wajah dengan air bersih. Lakukan hal ini dalam seminggu paling tidak 3 kali. Lakukan secara rutin maka lihat hasilnya dalam jangka satu bulan.

2.      Menggunakan perasan jeruk nipis
Jeruk nipis mengandung asam alpha hidroksi alami (AHA) yang dapat digunakan untuk memudarkan bekas luka, meningkatkan penyembuhan dan meremajakan kulit. Caranya adalah ambil beberapa jeruk nipis. Peras sebanyak satu hingga dua jeruk nipis. Kemudian gunakan air perasan tersebut ke wajah-wajah yang ada bekas jerawatnya. Biarkan sekitar 15 menitan kemudian bilas wajah denganair hingga bersih. Lakukan hal ini sekitar 3 kali dalam seminggu.

3.      Menggunakan minyak zaitun
Minyak zaitun sudah dikenal sejak zaman dahulu. Selain bisa digunakan sebagai bahan untuk memasak, ternyata minyak zaitun juga sangat baik untuk kesehatan kulit. Anda bisa membeli minyak zaitu kemasan di toko. Cara pemakainnya anda cukup oleskan minyak tersebut ke area bekas jerawat pada malam hari sebelum tidur dan pagi hari.

4.      Menggunakan Scrub Gula
Cara ini merupakan terapi untuk menyembuhkan bekas jerawat. Anda cukup menyediakan gula dan minyak zaitun untuk membuat scrub gula buatan sendiri. Gula murni mengandung asam glikolat dan AHA, yang berfungsi membersihkan sel kulit mati dan meningkatkan regenerasi sel. Caranya: campurkan 2 sendok gula (murni/organik) dengan 1 sendok minyak zaitun, kemudian tambahkan beberapa tetes air jeruk nipis, lalu buat adonan menjadi scrub. Terapkan scrub gula tersebut pada bekas jerawat, biarkan selama sekitar lima belas menit, lalu cuci dengan air bersih. Lakukan setiap hari.

5.      Menggunakan madu
Madu merupakan bahan sebagai pelembab alami, untuk membersihkan jerawat dan mengurangi bekas jerawat. Hal ini dikarenakan madu mengandung sifat antibakteri dan membantu menetralisir zat-zat yang ada di kulit serta mengurangi peradangan. Agar lebih efektif, sebaiknya anda menggunakan madu alami, bukan madu olahan yang sudah berbentuk produk. Cara pakainya sukup mudah, anda dapat mengoleskan madu langsung ke daerah bekas jerawat.

6.      Menggunakan lidah buaya
Lidah buaya adalah yang sumber vitamin potensial yang dapat membantu untuk menyembuhkan bekas jerawat dan luka. Gelnya yang lembut, tidak akan merusak kulit anda. Lidah buaya juga dapat berfungsi sebagai pelembab alami, yang menjadikan kulit menjadi lembut dan sehat. Cara penggunaannya juga cukup mudah, potong lidah buaya sesuai kebutuhan, kupas kulitnya dan peras gel yang ada di dalamnya. Setelah mendapatkan cukup gel lidah buaya, oleskan ke daerah bekas jerawat dengan melakukan pijatan-pijatan lembut. Biarkan selam kurang lebih 30 menit, lalu bilas dengan air bersih.

7.      Menggunakan mentimun
Mentimun adalah bahan alami yang bagus untuk perawatan wajah. Tidak hanya baik untuk sayuran, mentimun mengandung vitamin A, vitamin C dan magnesium, yang bermanfaat baik untuk kulit anda. Cara menggunakan mentimun untuk penyembuhan bekas jerawat, anda cukup membeli mentimun (organik), lalu potong beberapa irisan tipis. Kemudian letakkan irisan mentimun di kulit bekas jerawat dan luka. Setelah sekitar tiga puluh menit, ambil irisan mentimun tersebut dan bilas wajah dengan air bersih. Ulangi setiap hari untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

8.      Menggunakan Teh Hijau + Es Batu
Cara menghilangkan bekas jerawat yang terakhir adalah menggunakan es teh hijau. Es batu adalah bahan alami yang sangat sederhana yang dapat membantu memudarkan bekas jerawat, kulit yang meradang dan mengurangi kulit kemerahan pada wajah. Cara menggunakannya pun cukup mudah. Buatlah teh hijau lalu hanya bungkus dengan plastik. Taruh di dalam lemari es dan jadikan es batu. Setelah menjadi es, oleskan dan taruh es tersebut di area luka selama sekita 1-2 menit hingga kulit terasa mati rasa. Teh hijau memiliki sifat anti-inflamasi yang melengkapi efek pendingin es. Lakukan hal ini setiapp hari untuk hasil yang maksimal.

Sabtu, 28 November 2015

SENSOR


Pengertian Sensor
Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendektesi gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi, seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi mekanik, dsb.
Karakteristik Sensor
Karakteristik sensor dibedakan menjadi 2, yaitu statis dan dinamis.
A. Statis
  1. Linearitas Sensor
Menghasilkan sinyal keluaran yang berubah secara kontinyu sebagai tanggapan terhadap masukan yang berubah secara kontinyu.
Sebagai contoh, sebuah sensor panas dapat menghasilkan tegangan sesuai dengan panas yang dirasakanya. Gambar berikut memperlihatkan hubungan dari dua buah sensor panas yang berbeda.
2. Sensitifitas Sensor
Sensitifitas akan menunjukan seberapa jauh kepekaan Sensor terhadap kuantitas yang diukur.
3. Jangkauan (Range Kerja)
Kesanggupan mengindra atau kepekaan sensor yang Sesuai dengan yang dibutuhkan.
4. Repeatabilitas
Repeatability atau reproducibility error disebabkan Karena ketidakmampuan sensor untuk menghasilkan nilai yang sama pada kondisi yang sama. Kesalahan ini dapat disebabkan karena  sifat material, gangguan temperatur, dan kondisi lingkungan lainnya (Jacob Fraden, 2004).
5.  Akurasi
Ketidakakuratan sensor dapat diukur dari deviasi terbesar yang dihasilkan sensor dalam pengukuran. Deviasi dapat diartikan sebagai perbedaan antara nilai perhitungan dengan nilai eksperimen.
B. Dinamis
1. Tanggapan Waktu Sensor
Tanggapan waktu pada sensor menunjukan seberapa cepat tanggapannya terhadap perubahan masukan.

Klasifikasi Sensor
Klasifikasi sensor berdasarkan penggunaan sensor dapat di kelompokkan menjadi tiga yaitu:
1. Sensor Thermal
merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan suhu/temperature pada suatu dimensi benda padat, cair atau gas.
2. Sensor Mekanis
Adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi perubahan gerak mekanis seperti perpindahan, posisi gerak lurus dan melingkar, tekanan, dsb.
3. Sensor Optik
Adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan, atau bias cahaya yang mengenai benda atau ruang.

Implementasi Sensor
1. Sensor Thermal
a.  Thermistor digunakan sebagai sensor suhu kulkas, pendeteksi kebakaran, sensor suhu pada komputer.
b. Thermostat digunakan pada oven, setrika, dan water heater.
2. Sensor Tekanan
a. Di bidang industri otomotif
Digunakan dalam sistem airbag untuk mendeteksi tabrakan, dimana tabrakan menyebabkan kendaraan mengalami peningkatan tenakan dalam jumlah yang besar.
b. Di Bidang Biomedis
Digunakan untuk mengukur tekanan darah, pengatur tekanan cairan infus.
3. Sensor Cahaya
a.     Photoconductive digunakan pada lampu penerangan
jalan raya yang akan menyala otomatis pada saat cahaya matahari meredup.
b.    Photovaltalic digunakan pada solar cell kalkulator, jika solar cell menerima pancaran cahaya maka pada kedua kaki solar cell akan muncul tegangan 0,5VDC – 0,6 VDC.